Langsung ke konten utama

Mengenal Batuan Sedimen


Tahukah kamu jika lempung termasuk dari jenis batuan? Ya, lempung yang biasa digunakan untuk pembuatan gerabah termasuk salah satu jenis batuan endapan.

Batuan sedimen, adalah jenis batuan yang terbentuk oleh endapan dan sementasi yang bisa terjadi di permukaan bumi dan di bawah tanah atau di dalam air. Pada dasarnya, batuan sedimen terbentuk akibat proses sedimentasi.

Batuan ini berasal dari magma dari perut bumi yang kemudian menuju ke atas permukaan bumi. Waktu sampai ke permukaan bumi, terjadi perubahan suhu yang besar, dari perut bumi yang panas sekali hingga ke permukaan bumi yang lebih dingin. Akhirnya, magma pun membeku dan menjadi batuan beku.

Untuk lebih jelasnya, simak ulasan mengenai batuan sedimen berikut ini. Tapi sebelum itu kamu juga bisa sambil mendengarkan musik atau lagu chord semata karenamu ketika menyimak ulasan ini. Langsung saja yuk kita bahas.

Pengertian Batuan Sedimen

Batuan  sedimen adalah batuan yang terbentuk karena adanya penyatuan dan pembatuan dari serpihan batuan (litifikasi). Kebanyakan batuan endapan hasil proses pelapukan dan erosi dari batuan sebelumnya. Sebagian lagi merupakan tumpukkan dari abu vulkanis, bahan-bahan organis, meteroit, dan mineral-mineral yang terbawa air.

Proses pelapukan batuan terjadi melalui pelapukan fisik maupun kimia. Proses pelapukan dan transportasi dilakukan oleh media air dan angin. Proses deposisi terjadi jika energi transpor sudah tidak mampu lagi mengangkut partikel tersebut. Material batuan endapan terdiri dari berbagai jenis ukuran partikel, ada yang halus, kasar, berat, dan ringan.

Proses Pembentukan Batuan Sedimen

Dalam proses pembentukannya, batuan sedimen mengalami proses pemadatan dari endapan hingga menjadi sedimen yang utuh. Proses ini dinamakan sebagai diagenesa. Proses diagenesa sendiri dapat terjadi pada suhu dan tekanan atmosferik sampai dengan suhu 300 derajat celcius dan juga tekanan 1 – 2 kilobar yang berlangsung mulai dari sedimen mengalami penguburan hingga terangkat dan juga tersingkap kembali di atas permukaan  lapisan atmosfer bumi. Berdasarkan hal ini maka ada 3 macam diagnesa, yakni :

1. Diagnesa eogenik, yakni diagnesa awal yang terjadi pada sedimen di bawah permukaan air

2. Diagnesa mesogenik, yakni diagnesa yang terjadi pada waktu sedimen mengalami penguburan yang semakin dalam

3. Diagnesa telogenik, yakni diagnesa yang terjadi pada saat batuan sedimen tersingkap kembali ke permukaan bumi yang disebabkan karena pengangkatan dan juga erosi.

Oleh karena diagnesa ini ada bermacam macamnya, maka derajat kekompakan batuan sedimen ini juga ada berbagai macam atau bervariasi. Berbagai macam kekompakan dari batuan sedimen ini antara lain :

· Bahan lepas atau loose materials, yakni yang masih berupa endapan ataupun sedimen.

· Padu atau indurated. Pada tingkatan ini konsolidasi material terjadi pada kondisi kering. Namun hal ini akan terurai apabila dimasukkan ke dalam air.

Ciri-ciri Batuan Sedimen

Batuan sedimen memiliki cirri-ciri fisik yang umum dalam struktur batuan endapan, antara lain :

1. Berlapis, batuan endapan membentuk lapisan antara batuan yang satu dengan yang lainnya. Biasanya, antar batuan itu direkatkan oleh matrik sepertimateri silikon oksida. Bidang perekat ini biasa disebut bidang perlapisan.

2. Tekstur, yaitu ciri batuan endapan yang dilihat dari ukuran butir, bentuk, dan susunan fragmen pembentuk batuan endapan. Secara umum, terbagi menjadi dua yaitu klastik dan non klastik.

3. Gelembur gelombang, terjadi akibat gerakan arus air pada permukaan lapisan batuan. Biasanya terjadi di pantai atau sungai.

4. Warna, lapisan batuan endapan sering memperlihatkan warna yang berlainan antara tiap lapisan yang berbeda sebagai akibat unsur kimia dalam lapisan batuan tersebut. Mangan menimbulkan warna ungu gelap, limonit menyebabkan warna kuning, dan hematit menyebabkan warna merah.

5. Kongkresi, yaitu keadaan bagian dalam lebih keras dibandingkan massa batuan pembungkusnya. Biasanya komposisi seperti ini terdapat pada batuan serpih, batu gamping, dan batu pasir.

6. Geoda (geode), yaitu keadaan kongkresi batuan berbentuk bulat berlubang dan pada bagian tengah batuan terdapat deretan kristal.

7. Fosil, yaitu kondisi batuan yang terdapat sisa-sisa makhluk hidup. Beberapa batuan sedimen terbentuk karena campuran endapan organisme yang telah mati. Sisa organisme mati dan terendap bersama dengan material sedimen.

8. Rekah kerut (mud crack), biasa ditemukan pada dasar perairan seperti danau, empang, sungai, ataupun pantai. Rekah kerut ini adalah lapisan batuan yang mengendap pada dasar perairan karena berat jenisnya.

Jenis- Jenis Bauan Sedimen

Batuan sedimen dibagi dalam beberapa jenis sebagai berikut :

1. Batu Konglomerat

Batu konglomerat adalah batu yang terdiri dari material kerikil bulat, batu-batu dan pasir yang terikat satu sama lain. Batu konglomerat disusun dari bahan-bahan yang terlepas karena pengaruh gaya berat batu. Kemudian bahan tersebut memadat dan saling terikat dengan baik. Fungsi dari batu ini adalah untuk bahan pendukung bangunan.

2. Batu Pasir

Batu pasir terdiri atas susunan butiran-butiran pasir. Biasanya batu pasir berwarna merah, kuning, atau abu-abu. Batu ini terbuat dari bahan-bahan lepas dikarenakan padatnya gaya berat sehingga satu partikel dengan yang lain saling terikat. Batu pasir dipakai untuk material penyusun kaca atau gelas dan dapat digunakan sebagai konstruksi bangunan.

3. Batu Gamping

Batu gamping adalah batu dengan bentuk sedikit lunak dengan warna putih bercampur abu-abu. Batu ini mampu membentuk gas karbondioksida jika mendapat sedikit tetesan asam. Batu gamping tersusun dari cangkang binatang lunak yang sudah mati, seperti kerang, siput, dan binatang laut lain. Batu gamping dapat digunakan sebagai bahan baku semen.

4. Batu Serpih

Batu ini merupakan batu yang memiliki bau khas, seperti tanah liat dan memiliki butiran halus serta memiliki warna beragam. Ada warna abu-abu, hitam, hijau, merah, dan kuning. Batu ini berguna sebagai bahan bangunan.

5. Stalaktit dan Stalagmit

Stalaktit dan stalagmite merupakan endapan-endapan pada gua yang berwarna-warni, mulai dari coklat, keemasa, krem, kuning, atau putih. Keduanya terbentuk dari larutan air yang turun ke gua yang berasal dari tetesan atap gua menuju dasarnya. Air yang menetes tersebut memiliki kandungan kapur semakin lama membeku dan menumpuk menjadi batuan kapur. Batuan kapur pada gua berbentuk runcing-runcing dengan warna-warni yang indah menjadi daya tarik pada gua tersebut.

6. Batu Breksi

Batu breksi terdiri dari batuan yang terpecah menjadi beberapa bagian dan kemudian menjadi satu. Pecahan tersebut berasal dari letusan gunung berapi. Batu breksi juga terbentuk dari elemen yang dilemparkan ke udara dalam jarak tinggi lalu akhirnya mengalami pengendapan di suatu tempat. Fungsi batu breksi adalah bahan kerajinan dan bangunan.

7. Batu Lempung

Batu lempung terbuat dari proses pelapukan batuan beku yang membentuk material lempung di sekitar batuan induk. Lalu batu induk akan masuk dalam proses pengendapan dan menjadi batu lempung. Fungsi dari batu lempung adalah sebagai bahan dari kerajinan.

Komentar

© 2020 BATU ALAM

Designed by Open Themes & Nahuatl.mx.