Langsung ke konten utama

Batu Serpih |Pengertian, Proses Terbentuk, Jenis dan Manfaat


Bumi tersusun dari sejumlah lapisan batuan. Jenis-jenis batuan penyusun lapisan bumi tersebut terdiri dari batuan metamorf, batuan beku, dan batuan sedimen. Batuan sedimen sendiri merupakan jenis batuan yang terbentuk dari pelapukan batuan, baik pelapukan kimia maupun pelapukan mekanik.

Batuan sedimen biasa disebut sebagai batuan endapan sebab terbentuk dari proses pengendapan material yang terbawa oleh angin ataupun air. Dilihat dari teksturnya, batuan sedimen terbagi menjadi 2, yakni batuan sedimen klastik dan non klastik.

Batuan sedimen klastik memiliki tekstur keras sementara batuan sedimen non klastik memiliki tekstur halus. Salah satu contoh batuan sedimen non klastik ialah batuan serpih.

Apa itu batuan serpih? Tapi sebelum itu kamu dapat mencari artikel ini melalui mesin pencari yandex. Simak penjelasannya berikut ini.

Pengertian Batu Serpih

Batu serpih atau disebut juga shale adalah salah satu jenis batuan sedimen klastik berbutir halus yang terdiri dari lumpur yang merupakan campuran dari serpihan mineral-mineral lempung serta fragmen-fragmen kecil dari mineral lainnya, terutama kuarsa dan kalsit.

Ukuran partikel mineral batuan ini biasa kita sebut sebagai ‘lumpur’. Batuan serpih memiliki ciri yakni sela di sepanjang lamina tipis atau perlapisan parallel yang memiliki ketebalan kurang dari 1 centimeter, yang biasa disebut fissility.

Proses Terbentuknya Batuan Serpih

Proses terbentuknya batu serpih masih sejalan dengan proses terbentuknya batuan sedimen. Awalnya, pelapukan akan memecah batu menjadi mineral-mineral halus atau lempung. Lempung yang bercampur dengan air akan menjadi lumpur dan kemudian terbawa oleh aliran air.

Ketika aliran air terhenti di tempat yang cekung seperti danau atau rawa, maka lempung tersebut akan mengendap. Setelahnya, endapan tersebut akan mengalami proses pembatuan yang meliputi 3 tahapan, diantaranya :

• Pemampatan

Tahapan pemempatan atau compaction diawali dengan proses penekanan pada butiran batuan sehingga menjadi lebih padat dan tipis. Pemampatan ini bertujuan untuk menghilangkan kadar air sehingga hanya menyisakan 20-40 persen saja.

Proses pemampatan yang terjadi secara terus menerus akan menyebabkan butiran batu saling bersentuhan antara satu dengan lainnya. Tempat bersentuhannya batuan akan mengalami tekanan sehingga air yang membawa mineral silica akan masuk ke dalam celah diantara butiran dan menghasilkan simen.

• Penyimenan

Setelah menghasilkan simen, maka akan dilanjutkan ke tahap penyimenan atau cementation. Proses penyimenan yaitu proses pengendapan simen di permukaan butiran batu. Terdapat dua jenis simen, yakni kalsit dan kuarza. Simen kalsit terbentuk saat proses pengendapan, sedangkan simen kuarza terbentuk dari diagnesa kimia mineral liat.

• Penghabluran ulang

Tahap terakhir yaitu penghabluran ulang atau recrystallization. Tahapan ini merupakan proses perubahan bentuk serta ukuran batuan yang tidak disertai perubahan struktur mineralnya. Karena berawal dari endapan lumpur, maka endapan tersebut akan berubah menjadi batu lumpur atau mud stone. Batuan lumpur yang mempunyai karakter fisil dan laminasi inilah yang kemudian disebut dengan batu serpih (shale).

Jenis-Jenis Batu Serpih

Batu serpih dapat dibedakan berdasarkan warnanya, yakni :

• Serpih abu-abu dan hitam

Batuan serpih yang memiliki warna abu-abu dan hitam mengindikasikan bahwa terdapat bahan-bahan organik yang terkandung didalamnya. Meski demikian, jumlah bahan organic tersebut sangatlah sedikit, hanya berkisar antara 1 hingga 2 persen saja.

Selain itu, warna abu-abu dan hitam pada batuan ini juga menunjukkan bahwa batuan serpih tersebut terbentuk di lingkungan dengan kadar oksigen yang sedikit.

• Serpih kuning, merah, dan coklat

Batuan serpih berwarna kuning disebabkan karena adanya mineral oksida besi yang disebut limonite. Batu yang berwarna merah dipengaruhi oleh keberadaan mineral hematite, sedangkan warna coklat diakibatkan adanya mineral goethite. Warna-warna tersebut mengindikasikan bahwa lingkungan tempat terbentuknya proses sedimentasi kaya akan oksigen.

Manfaat Batu Serpih

Batuan serpih memiliki permukaan yang halus dan licin. Batuan ini memiliki berbagai manfaat bagi kehiduoan manusia, diantaranya :

• Sebagai alat bantu untuk mengupas makanan

• Serpih lempung atau clay shale dapat digunakan sebagai filter kertas

• Batu serpi dapat dimanfaatkan untuk titik proyektil dalam pembuatan grinda, pisau, alat pencakar, dan palu

• Batu serpih yang berwarna hitam mengandung bahan organik yang berfungsi sebagai perangkap minyak bumi dan gas alam yang berada dalam lapisan kulit bumi

• Batu serpih yang dihancurkan dan dicampur dengan air akan membentuk tanah liat yang dapat dibentuk dan dijadikan berbagai jenis gerabah serta benda-benda keramik. Selain itu, tanah liat tersebut juga dapat digunakan untuk membuat batu bata dan genting

• Dalam industry semen, batuan serpih dan batu kapur merupakan bahan baku utama pembuatan semen. Kedua bahan tersebut akan dipanaskan pada temperature yang sangat tinggi untuk menghilangkan kadar airnya, proses pemanasan itu juga bertujuan untuk mengubah batu kapur menjadi kalium oksida serta karbon dioksida. Kalium oksida yang dicampur dengan batu serpih kemudian akan menghasilkan bubuk semen.

Komentar

© 2020 BATU ALAM

Designed by Open Themes & Nahuatl.mx.