Langsung ke konten utama

Mengenal Batu Gneiss, Proses Terbentuknya, Jenis dan Fungsinya

Batu Gneiss atau Genes adalah jenis batuan metamorf yang terbentuk pada saat batuan sedimen atau batuan beku yang terpendam pada tempat yang dalam mengalami tekanan dan temperatur yang tinggi.

Kali ini kita akan membahas mengenai batu Gneiss, proses terbentuknya, jenis dan fungsinya. Yuk, simak pembahasannya berikut ini.

Proses Terbentuknya Batu Gneiss

Batu Genes terbentuk dari metamorfisme regional di batas lempeng konvergen. Jenis batuan metamorf berkarakter tinggi dimana butiran mineral penyususnnya direkristalisasi oleh suhu dan tekanan yang tinggi. Selain itu kamu juga bisa membaca biodata seo ye ji dan buah pengidap liver.

Rekristalisasi adalah meningkatkan ukuran butiran mineral yang dipisahkan menjadi "bands" merupakan indikasi transformasi yang menghasilkan batuan dan mineral yang lebih stabil dalam lingkungan pembentukannya.

Gneiss terbentuk dalam beberapa cara. Terbentuknya biasanya dimulai dengan kerikil serpih, yang ialah batuan sedimen. Metamorfosis regional sanggup mengubah serpih (shale) menjadi kerikil sabak, kemudian filit (phyllite), kemudian sekis, dan alhasil menjadi genes.

Ciri- Ciri Batu Gneiss

  • Memiliki bands butiran kuarsa dan feldspar dalam tekstur yang saling mengisi (interlocking).
  • Garis-garis ini mempunyai ciri selang-seling perbedaan dan perubahan warna gelap dan terang dalam mineral penyusunnya.
  • Perubahan warna pada batuan ini bervariasi tergantung pada warna mineral dominan yang ada.
  • Proses pelapisan terbentuk oleh perbedaan ukuran butir dengan pelapisan yang tebal dan kasar ataupun tipis
  • Pelapisan dalam batuan ini dihasilkan dari pergantian warna-warna mineral yang terang dan gelap

Tekstur dan Komposisi Batu Gneiss

sebagian spesimen mempunyai bands butiran feldspar dan kuarsa dalam tekstur interlocking. Band-band ini biasanya dicirikan dengan selang-seling perubahan warna mineral yang petang dan terperinci dalam bentuk yang memanjang.

Baca Juga: bahasa jaksel

Orientasi mineral petang kadang kala menunjukkan tekanan dari proses metamorfosis yang dilewatinya. Spesimen dari genes mengandung mineral khas karakteristik lingkungan metamorf. Mineral ini antara lain ialah biotit, cordierite, sillimanite, kyanite, staurolite, andalusite dan garnet.

Fungsi Batu Gneiss

Batuan gneiss atau batu genes merupakan salah satu batuan metamorf berkualitas tinggi yang susah pecah, oleh karena itu batuan ini sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai :

Pondasi bangunan, proyek-proyek, dan pecahan batu pada kontruksi jalan.

Dibuat menjadi blok dan bentuk lempengan yang digunakan sebagai paving, pagar, dan bangunan.

Batuan ini juga bisa dipoles menjadi batuan arsitektur tinggi seperti ubin lantai, kusen pintu atau jendela, tangga dan batu nisan. Selain itu kamu juga bisa membaca biodata jang wonyoung dan manfaat buah kakao.

Sebagai barang kerajinan dalam kehidupan sehari-hari, seperti asbak, jambangan bunga dan patung.

Baca Juga : chord tinggal kenangan

Baca Juga : rrq albert

Jenis-Jenis Batu Gneiss

Beberapa jenis dari batu genes biasanya terdiri dari mineral khas yang mempunyai karakteristik lingkungan metamorf, yaitu:

  •  cordierite
  •  biotit
  •  sillimanite
  •  andalusite
  •  kyanite
  • garnet
  • staurolit

Demikianlah informasi mengenai batu gneiss, proses terbentuknya, jenis dan fungsinya. Semoga artikel ini bermanfaat ya sahabat blogger. Lihat juga rekomendasi artikel Real Time Strategi dari Bigwin.

Komentar

© 2020 BATU ALAM

Designed by Open Themes & Nahuatl.mx.